Yuk membelajarkan diri melalui pengalaman asyik Outbound/ penjelajahan asyik.


KAKEK POKAL; Klasifikasi Kelas Kata & Pola Kalimat


Berbahasa berarti menyusun kalimat yang terdiri dari kata-kata. Selanjutnya, beberapa kalimat dengan kesatuan gagasan membangun sebuah paragraf/ alinea.  Beberapa paragraf diatur sedemikian rupa dengan alur tertentu sehingga menghasilkan suatu artikel. Dalam perkembangannya, artikel-artikel yang sudah terkonsep bisa disusun menjadi suatu naskah buku.
Di Pos sebelumnya (Pos P) kita sudah belajar bahwa artikel yang baik seyogyanya disusun berdasarkan pertimbangan 3 KON, yaitu Konteks, Konten, dan Kontrol. Salah satu instrumen Kontrol adalah Tata Bahasa. Artikel ini akan mengulik perihal tata bahasa yang efektif dalam penulisan artikel.
Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal 13 kelas kata yaitu: verba, adjektiva, nomina, pronomina, numeralia, adverbia, introgativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, fatis dan interjeksi. Penjelasan singkat mengenai tiap kelas kata dan contoh-contohnya silakan bisa dinikmati dalam slide berikut ini .

Frasa adalah gabungan 2 kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif, misal: pekerja keras, berjalan cepat, menulis kembali, agak baik, kurang pandai, paling tinggi, gagah perkasa,  seorang teman, 2 buah buku, rumah mungil, hari Minggu, Pemuda kampus, bulan pertama, mahasiswa teladan, Presiden Republik Indonesia, sangat baik, bangsa Indonesia, para pemuda, 20 ekor sapi, dari dan ke Brebes, dari oleh dan untuk anggota.
Klausa adalah kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat serta berpotensi menjadi kalimat; contoh: guru mengajar, dia bertanya, mereka tidak puas, Fasilitator membuat laporan, adik menutup pintu, dan peserta berdebat.
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur berupa kata, frasa, dan atau klausa yang punya fungsi dan pengertian tertentu. Bagian inti kalimat berupa Subyek dan Predikat tidak dapat dihilangkan, sedangkan kata-kata lainnya masih dapat dihilangkan selama tidak mengganggu strukturnya.
Unsur-unsur kalimat terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, konjungsi, dan atau modalitas.
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat yang akan menentukan kejelasan makna kalimat. Subjek kalimat dapat berupa kata atau frasa, serta jika ditanyakan berjawab “apa” atau “siapa.” Subyek dapat disertai kata “ini, itu” dan “yang. ” Subyek tidak dapat didahului kata preposisi, tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak,” tapi bisa dengan kata “bukan.”
Predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit, berfungsi untuk membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, atau kalimat majemuk. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, bilangan, atau frasa. Jika ditanyakan, predikat berjawab “mengapa” atau “bagaimana,” dapat diingkarkan dengan “tidak” atau “bukan” Predikat dapat didahului dengan keteangan aspek atau modalitas, namun tidak dapat didahului kata “yang.” Predikat yang didahului dengan kata “yang” akan berubah fungsi menjadi perluasan subyek.
Objek berfungsi membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, berguna untuk memperjelas makna kalimat dan membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. Ciri-ciri objek biasanya berupa kata benda dan tidak didahului kata depan, mengikuti secara langsung predikat transitif (me-kan, me-i) Jika ditanyakan, Obyek berjawab “apa” atau “siapa” yang terletak di belakang predikat transitif. Obyek dapat menduduki fungsi subyek jika suatu kalimat dipasifkan.
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap bukanlah unsur utama kalimat, tetapi tanpanya kalimat tersebut tidak jelas atau tidak lengkap informasinya. Pelengkap terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif.
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat, tanpanya informasi menjadi tidak jelas. Posisi keterangan bisa di awal, tengah, atau akhir kalimat. Hal yang diterangkan bisa berua waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif, dan pengganti nomina.
Konjungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat, yaitu subjek, predikat, objek pelengkap, dan keterangan, atau menghubungkan kalimat satu dengan yang lain, atau sebuah paragraf dengan paragraf yang lain. Kata-kata transisi ini sangat membantu dalam menghubungkan sebuah gagasan sebelum dan sesudah antarkalimat mau antar paragraf. Contoh kata konjungsi atau perangkai: adalah, andaikata, apabila, atau, daripada, sehingga, kemudian, melainkan, misalnya, supaya, sementara itu, dan selanjutnya.
Modalitas dalam kalimat sering disebut dengan keterangan predikat. Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat. Dengan modalitas tertentu makna kalimat dapat berubah menjadi sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, pasti, dan sebagainya. Selain berfungsi mengubah nada, modalitas juga bisa untuk menyatakan sikap; contoh: barangkali, tentu, mungkin sering, sungguh, pasti, pernah, tentu, jarang, dan belum tentu.

Setelah memelajari unsur-unsur kalimat, kini kita akan bedah beberapa contohnya dalam suatu pola kalimat dasar.
  1. Kami  berdiskusi.              : S-P
  2. Para fasilitator  sedang  berlatih.               : S-P
  3. Mereka  sedang mempelajari  teknik menyelam.              : S-P-O
  4. Laporan kelompok 6  berdasarkan  percobaan    :S-P-Pelengkap
  5. Sekretaris DPD itu  menjadi  calon Ketua               : S-P-Pelengkap
  6. Mereka  membelikan  saya  tenda            : S-P-O-Pelengkap
  7. Para peserta  menjuluki  dia  fasilitator killer        : S-P-O-Pelengkap
  8. Semua ketua kelompok  sedang briefing  di ruang pertemuan    : S-P-Keterangan
  9. Malam minggu kemarin,  beberapa pengurus asosiasi  sedang membahas  pengunduran diri ketua  di ruang sekretariat          : Keterangan waktu-S-P-O-Keterangan tempat
  10. Peserta yang vegetarian  makan  menu khusus tanpa daging       : S-P-O

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai 2 klausa atau lebih. 

Kalimat Majemuk Setara mengandung 2 klausa atau lebih yang kedudukannya sama dalam kalimat, walau jenisnya bisa berupa:
  • Setara Gabungan (klausa digabung dengan kata "dan" atau "serta"); contoh: Fasilitator dan peserta membahas rencana perjalanan mendaki gunung.
  • Setara Pilihan, (klausa digabung dengan kata "atau"); contoh: Kamu mau menjaga Pos P atau Pos R?
  • Setara Urutan, (klausa digabung dengan kata "lalu, lantas" atau "kemudian"); contoh: Kami menentukan menu masakan, lantas berbelanja.
  • Setara Perlawanan (klausa digabung dengan kata "tetapi, melainkan," atau "sedangkan"); contoh: Pak Gigih sebenarnya takut dengan air, tetapi dia memberanikan diri untuk menyeberangi sungai menggunakan sampan itu.

Kalimat Majemuk Bertingkat disusun berdasarkan jenis "anak kalimatnya," yang dibedakan berdasarkan:
  • Keterangan Waktu (ketika, waktu, saat, setelah, sebelum); contoh: Ketika masih kampanye, Pak Walikota banyak banyak menebar janji.
  • Keterangan Sebab (sebab, lantaran, karena); contoh: Peserta kemah menjadi heboh karena ada babi hutan masuk areal perkemahan.
  • Keterangan Hasil/ Akibat (hingga, sehingga, akhirnya); contoh: Setelah berusaha keras akhirnya kelompok itu bisa menyelesaikan permainan.
  • Keterangan Syarat (jika, apabila, kalau, andaikata); contoh: Peserta pelatihan bisa melanjutkan permainan jika anggota yang istirahat sudah kembali.
  • Keterangan Tujuan (agar, supaya, demi, untuk, guna), contoh: Supaya peserta mantap menjalani tantangan ini, briefing perlu dilakukan dengan serius. 
  • Keterangan Cara (dengan, dalam); contoh: Pak Ponco melakukan presentasi dengan pendekatan ilmiah.
  • Keterangan Posesif (meskipun, walaupun, biarpun); contoh: Walaupun gerimis, peserta tetap melakukan lintas alam.
  • Keterangan Pengganti Nomina (bahwa), contoh: Ketua kelas menegaskan bahwa petugas piket harus datang lebih pagi.
Selain kalimat majemuk setara dan bertingkat, ada pula Kalimat majemuk gabungan setara dan bertingkat. Contoh: Para peserta melanjutkan perjalanan setelah hujan reda dan jalanan mulai kering. 

Sementara ini dahulu ya materi di Pos Q tentang Kelas kata dan Pola Kalimat.
Yuk segera mainkan gamesnya di camp area.
Games KAKEK POKAL
Selamat bermain...


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar