Yuk membelajarkan diri melalui pengalaman asyik Outbound/ penjelajahan asyik.


Tips Membuat Rute Outbound

Apakah anda pernah mengalami pusing ketika merancang pergerakan kelompok peserta dalam suatu acara gathering/ outbound berbasis permainan pos? Jika pernah, artinya saya ada teman, he he he...

Dalam banyak kesempatan, kita sering harus mengatur bagaimana kelompok peserta ketika akan memainkan sekian games/ permainan dalam kurun waktu tertentu, di tempat tertentu pula. Berikut ini kami sampaikan tujuh tips merancang kelompok dan membuat jadwal perjalanan/ rutenya:
  1. Pastikan pembagian kelompok peserta menghasilkan jumlah anggota kelompok sesuai dengan jenis permainan yang dipilih. Jangan sampai jumlah anggota kelompok terlalu banyak untuk memainkan suatu permainan, atau sebaliknya kekurangan orang untuk bermain. 
  2. Pastikan jadwal/ rute sesuai dengan ketersediaan perlengkapan permainan apakah memang hanya perlu 1 set permainan, 2, 3, atau mungkin perlu 4 set permainan. Akan baik jika disediakan perlengkapan cadangan.
  3. Pastikan waktu permainan di tiap pos dibuat relatif sama.
  4. Perhatikan waktu perpindahan satu pos ke pos lain juga relatif sama.
  5. Sistem fasilitator terhadap kelompok peserta harus jelas, apakah:
    a) Fasilitator/ instruktur mengikuti peserta dan di tempat yang telah ditentukan tinggal membawakan permainan yang perlengkapannya sudah tersedia/ ditinggal di situ, atau
    b) Kelompok peserta yang bergerak menuju tempat permainan di mana perlengkapan dan fasilitator menunggu di sana.
  6. Buat pergerakan yang sederhana jika jumlah kelompok atau peserta banyak sehingga meminimalkan kebingungan peserta mengikuti jadwal/ rute. Dalam sistem rotasi, keterlambatan satu kelompok datang ke pos, atau sebaliknya keterlalulamaan suatu kelompok di pos bisa mengganggu jadwal secara keseluruhan. Untuk kondisi semacam itu, sangat disarankan ada petugas khusus yang memberi tanda kapan peserta harus berrotasi dari satu pos ke pos lainnya.
  7. Perlu dipertimbangkan juga apakah antara satu kelompok dengan kelompok lain di pos yang berbeda bisa saling melihat permainan, atau justru konsepnya antar pos supaya tidak bisa saling melihat permainannya.

Tulisan ini akan fokus pada poin nomor enam, tentang jadwal pergerakan peserta. Berikut ini 3 jadwal yang paling sering saya gunakan.


6 kelompok dengan 3 pos permainan dalam 3 sesi pergerakan,
tanpa bertemu kelompok yang sama di pos selanjutnya.

8 kelompok dengan 4 pos permainan dalam 4 sesi pergerakan,
tanpa bertemu kelompok yang sama di pos selanjutnya.

10 kelompok dengan 5 pos permainan dalam 5 sesi pergerakan,
tanpa bertemu kelompok yang sama di pos selanjutnya.

Kok nama pos-posnya tidak dimulai dari Pos A, B, C, D, dan seterusnya? ya nggak apa-apa khan?
Nah, bisa juga kok, nama pos sekalian dicantumi nama gamesnya, kalo perlu siapa instrukturnya; itu tergantung bagaimana kira mau merancang acaranya sih. 
Berikut ini contoh lain jadwal

20 kelompok dengan 5 pos permainan dalam 5 sesi pergerakan

6 kelompok dengan 6 pos dalam 6 sesi pergerakan, diselingi sesi istirahat

Demikianlah beberapa contoh jadwal yang moga-moga bisa menginspirasi kita dalam merancang kegiatan.
Share:

SilaturahGames Reuni Espero 92

Masih dalam suasana Lebaran 2019, MANCAKRIDA diperbantukan memeriahkan acara reuni ESPERO; SMP N 2 Banjarharjo angkatan 1992 pada hari Sabtu, 8 Juni 2019 di Banjarharjo.

Mata acara yang dipegang tentunya sesuai dengan salah satu spesialisasi MANCAKRIDA, yaitu GAMES.
Berikut ini cuplikan kemeriahannya:

Ceria main air
Upacara

Bola Olala

Rebutan banyu

Nyanyi bareng

Aksi Pak Tahu Gejrot

Buldozeran

asyiiikkkk olih hadiah

siap yel-yel

Pose manis


Nah, bagi pembacawan-pembacawati yang ingin memeriahkan acara reuni/ rapat/ gathering dengan games seru, baik di dalam atau luar ruangan, silakan bisa kontak MANCAKRIDA melalui 0812 2680 2639.
Share:

Character Building SMA Tarsisius 1 Jakarta

Mancakrida dipercaya memfasilitasi program Character Building bagi siswa SMA Tarsisius 1 Jakarta pada tanggal 1 dan 2 April 2019 bertempat di Lembur Pancawati Bogor.
Salah satu misi kebersamaan; Buldozer
Kegiatan ini dimaksud untuk mengembangkan karakter siswa sesuai 7 nilai YBHK, yakni:

  1. Kasih
  2. Bersyukur
  3. Disiplin
  4. Kerjasama
  5. Ketangguhan
  6. Inovasi, dan
  7. Kejujuran

Pada hari pertama, para siswa diajak untuk belajar di luar kelas dengan 3 pelajaran pembentuk karakter, yaitu:

  1. Kesenian Tradisional (Batak), 
  2. Matematika (Estimasi & Fresbe), dan 
  3. Tata Boga (Pempek Palembang)

Pelajaran tentu saja disampaikan dengan cara yang seru nan gaul.

Malam harinya, tiap kelompok peserta menampilkan pentas seni dan diakhiri dengan pesta pempek.

Hari kedua difokuskan untuk melatih pengembangan karakter guna mengembangkan kemandirian dalam kebersamaan. Terdapat 5 pos misi yang perlu diselesaikan tiap siswa dengan semangat mandiri campur sinergi.

Acara diakhiri dengan sharing dan debriefing/ pemaknaan proses.

Berikut ini cuplikan foto-foto acaranya:

KIta mulai dengan santap malam tim Mancakrida yang sudah siap sehari sebelumnya; baikan petenya.

Jadwal salah satu segmen 

Pembukaan

Pengondisian

Ketangkasan Fresbe

Praktik bikin pempek palembang

Menangkap fresbe

Kelas Matematika

Pelajaran Estimasi

Mengukur berat

Asyiknya buat pempek

Mak nyus

Kelas Kesenian tradisional

Pesta Pempek

Tapak Bumi

Susun Huruf

Melatih fokus

Games Tangram
Nah, bagi para pembaca yang ingin mengembangkan karakter siswa-siswi di sekolahnya, dengan cara yang asyik, silakan hubungi MANCAKRIDA via 0812 2680 2639.
Share:

Mengenang (Anggota) AELI yang Masih Imut; 7 Tahun Lalu

Saat ini tahun 2019, persisnya 2 hari setelah peringatan ulang tahun AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia) ke-12. Nah, cerita tentang ulang tahun, biasanya ada hadiah-hadiah yang dipersembahkan bagi pihak yang berulang tahun. Saya sebagai bagian dari asosiasi tersebut mikir, kira-kira hadiah apa yang bisa saya sampaikan pada asosiasi alih-alih sekedar mengucapkan selamat ultah sambil masang logo MANCAKRIDA. Hmmm....

Salah satu format ucapan Ultah pada AELI  (dari 4 alternatif format)

Beberapa tahun lalu, saya cukup sering membuat tulisan tentang Experiential Learning, Outbound, dan sesekali tentang asosiasinya, yaitu AELI. Namun 2 tahun terakhir saya memilih rehat dahulu dari urusan kepengurusan asosiasi, sehingga praktis meredakan semangat menulis guna dipublikasikan secara umum. Maksud hati istirahat, eeeee.... selepas pensiun dari Ketua DPD AELI Sumatera Selatan, dan lalu pindah ke kota mungil, Brebes; saya malah dimintai tolong teman-teman asosiasi untuk bantu ini itu, semisal jadi ASESOR KOMPETENSI FASEL, lalu masuk dalam tim penyusunan materi SEKOLAH FASEL,  ada lagi jadi salah satu PENULIS BUKU EL Indonesia yang rencananya akan diluncurkan bulan ini. Saya rasa, selepas dari pengurus, kesibukan saya justru bertambah untuk asosiasi ini.

Cukup ya intermezonya; sekarang saya mau beberkan bahwa sejak lebih dari 7 tahun lalu saya sudah menjadi admin atau pengurus grup Facebok bernama AELI. Ceritanya admin yang terdahulu mau istirahat dan ditawarkan siapa yang mau jadi admin, ternyata dan ternyata hanya saya yang berminat untuk menggantikannya; padahal saat itu saya gabung jadi pengurus saja belum. Oh ya, saat itu AELI belum menjadi entitas yang seseksi sekarang ini, dan cenderung dipandang seperempat mata (tidak hanya sebelah mata lho) oleh para penggiat outbound dan EL Indonesia. Kepengurusan tingkat pusat (Nasional)  dan di beberapa provinsi (Daerah) ada, namun ya gitu-gitu saja lah dinamikanya. Saat itu yang saya pikirkan adalah pada saatnya nanti AELI akan menjadi asosiasi yang diperhitungkan dan sangat mewarnai dunia "Pengembangan Karakter" maupun per-outboundan di Indonesia. Nah, kalo grup FBnya nggak ada yang mau ngurus, jelas itu suatu paradok yang ironis....

Visi saya mulai menjelma dalam tahun-tahun terakhir, AELI kini makin mapan dengan aneka manfaat tingkat nasional. Asosiasi ini makin seru dan didamba banyak provider dan penggiat EL, serta tentu saja pemerintah. Bahwa masih perlu pembenahan di sini sana itu tentu, ya wajar dong, masih usia 12 tahun kok.... (silakan bisa membayangkan bagaimana asosiasi tersebut saat ini dengan mengunjungi websitenya di sini)

Okelah, sebagai hadiah ultah ke-12 saya akan salinkan saja salah satu obrolan di grup FB AELI yang diunggah pada 8 April 2012 oleh seorang anggotanya yang bernama Dante Mayindra. Obrolan yang diawali 7 tahun lalu tersebut dibanjiri 137 komentar sampai tahun 2019 ini. Bagi saya konten obrolan di sana itu seru dan menarik guna menggambarkan rupa experiential learning, outbound, serta perikehidupan aneka provider yang bergelimang di dalamnya; setidaknya dalam kacamata tahun 2012 lalu. Ya, jika teman-teman provider lain mengucapkan selamat ulang tahun (dalam bahasa Inggris) untuk AELI, setidaknya saya mewakili MANCAKRIDA tidak perlu bikin tulisan baru sumbangsih bagi EL/ AELI dalam ulang tahunnya tahun ini, cukup salin percakapan di grup yang pernah dan masih saya kelola tanpa mengedit/ merubah isinya. Semoga bisa berkenan sebagai hadiah ultah.

Tanpa perlebar panjang, langsung saja ya kita simak

AELI ? berbagai kiriman dan status tentang AELI, mohon info tentang struktural AELI, komen dan status di grup ini kok nggak ada tanggapan dari pengurusnya, maaf, saya kok jadi ??? tentang STRUKTUR DAN PENGURUS AELI
Top of Form

Bottom of Form
Agustinus Susanta Ada 3 postingan terkait"keberadaan" AELI, rata-rata mempertanyakan keanggotaan dan kestrukturan Asosiasi. Saya juga berharap segera ada tanggapan dari teman-teman yg kini mengurusnya. Bukankah "Pengurus" itu terminologinya (Orang) yang mengurusi? siapa yang diurus? yha kita-kita ini lah. Apa yang diurus? yha tentang EL di Indonesia lah. 
Informasi dari Mas 
Ardi Dong, perlu diwaspadai, ttg BANYak provider2 yang mencantumkan member AELI untuk memperkuat jualannya; semoga memang mereka member AELI (dan ada legalitas yg dimiliki AELI ttg hal itu)

Asruri Syam seharusnya sebuah organisasi "tentu" memiliki AD ART / Akta Notaris yang didalamnya terdaftar struktur dan siapa pengurusnya. di dalamnya juga terdapat siapa pemilik AELI. bagaimana dengan kedudukan anggota? siapa anggotanya? untuk apa ada anggota? apa hak dan kewajiban anggota? [NGAPUNTEN......]

Asruri Syam ......Tentu saja musyawarah nasional yang pertama ini bertujuan untuk menetapkan pengurus dan program kerja asosiasi ini.
Persiapan deklarasi dan musyawarah nasional pertama ini dipersiapkan oleh “Tim Tujuh” yang terdiri dari Mulyanto (Pelopor Adventure Camp), Robby Seahan (OBET Nusantara), Ravino (Kampoeng Pasir Randu), Inong (Tanah Tingal), Ega (Pancawati Outdoor Training), Soelistiono (Praktisi) dan Rahardi (Wartawan). Dengan dihadiri oleh lebih dari 30 provider dari seluruh Indonesia. Kemudian pada tanggal 9 Juni 2007, bertempat di Tanah Tingal (sekarang menjadi sekretariat AELI) dideklarasikan keberadaan AELI.......

Ageng Aditya tolong dilengkapi karena ga inget tanggal2 pastinya..pertemuan pertama di lakukan di lembur pancawati (POT-Ega) ,kedua dilakukan di markasnya Pasir Randu Adventure (Rovino) dan berlanjut di tanah tingal dalam bentuk FON (festival outbound nasionai) Salam EL ..:)

Soel Winarno Melengkapi dikit: 1. saat ini AELI dipegang oleh kepengurusan tahap ke-II sejak th 2010 lalu dgn Ketua Robby Seahan dan sekjen Yuniga Fernando serta jajaran para kepala divisi yg mungkin Pak Robby sendiri bs menjelaskan. 2. saya kebetulan termasuk praktisi independent facilitator yg masuk di "Tim Tujuh" tp nama saya bukan SOELISTIONO. Jujur saja sy pernah complain perihal penyebutan nama saya di group ini tp mungkin krn pribadi saya dikenal terlalu pemaaf jadinya complain saya tdk pernah ditanggapi.....Kasihan ya saya hihihihi

Ageng Aditya hi.hi.hi..untung ga ditulis Soelitnya hidup ini..piss ah..

Agoes Susilo Jp berbenah itu nggak ada terlambatnya lho....akan lebih manis kalau dari pengurus memberikan semacam "informasi" karena bagaimanapun mandat kan sudah diberikan.

Harry Priyatna memang soelit hidup ini hehehe piss juga ah, sim salabim muncullah rekan - rekan pengurus.......mohon dibantu yahhhhh

Agoes Susilo Jp saya bantu mas Harry .....abrakadabra......

Dante Mayindra tolong dibantu yak sim salabimjadi apa plokplok

John Harry Dasuha hehehehehe jadi ingat teori kebutuhan abraham maslow..........aku baru berkutat di kebutuhan yang paling dasar.....dahar=daang=tuang=maem=makan .....ayo maju, gak ada kata terlambat buat AELI

Unang Rusnadi entah sudah lama atau baru,, sekarang jika mau handle di pemerintahan,, fasel2 harus punya NPWP pribadi,,, sertifikat mah gak di tanyain euy,,, (karna baru kemaren kejadian nya,,

John Harry Dasuha kang Unang Rusnadi, akhir bulan april saya tempur dengan judul (dari klien....:) CAPACITY BUILDING.... 48 peserta, 3hari 2 malam. pesannya adalah : tolong biar peserta gak boring pake asisten instructor yg cuantik2.... Sebenarnya saya tersinggung dalam hati, ini gak percaya ama kemampuan (baca KOMPETENSI) INSTRUKTUR atau kegiatan asal jalan saja? tetapi = demi perut dan dapur, saya jawab : siap pak !! kalau saya keukeuh dgn bla bla bla....saya hanya kaya teori tapi miskin pengalaman. Setidaknya saya tahu, secara teori saya sedang un-standard.....btw kang Dante Mayindra saya setuju, saya pengen tahu, pengen belajar !!! nuhun

Unang Rusnadi itu dia kang John Harry Dasuha, puluhan kali saya handle pemerintahan dari berbagai departemen, tapi baru kali ini diminta semua fasel nya harus punya NPWP, jika tidak akan di potong pajak nya tidak 10% tapi bisa sampe hingga 15%,,, kalo masalah cantik mah kakek2 bangkotan juga masih suka kang,,, apalagi kang Jhon yang masih muda. Hehehe

John Harry Dasuha nah itu dia kang Unang Rusnadi....coba deh di AELI akang buka sesi : MENJUAL PRODUK EL DGN SUKSES...... fakta (observasi pribadi seeeh) : kok teman2 yg teguh dgn kaidah2 (baca: teori2 EL) kebanyakan susah menjual produknya hahahaha.....ini penting kang ! jadi setidaknya dampak berkembangnya EL bisa dirasakan semua instructor, provider....dan pengamen outbound seperti saya..... btw....saya juga masih rindu order kang....wkwkwkw

John Harry Dasuha jawabannya sih : flexible aja lageee ........

Emma Bukit Mas Unang Rusnadi kalo gak salah potongannya malah 20% jika blm punya NPWP. Perusahaan tsb pasti di audit & jg hrs lapor ke Kantor Pajak.

Unang Rusnadi teteh ku Emma Bukit, that's right teh,, 20%,, karna sekarang ini ada cara mereka (klien pemerintahan) membayar bukan secara glondongan project, tapi berdasarkan fee narasumber, (fasel), untuk akomodasi dan transportasi nya baru pake cara pengadaan barang dan jasa,,, sooo, bisa satu atau 2 bulan itu pembayaran baru cair,,, hehehe,

Agustinus Susanta Mas John Harry Dasuha, Kalo saya sih sudah 3 kali dapet klien cewek semua, he he he...

Soel Winarno John...kita pernah ngobrolin perihal jualan 'OTBON' antara tuntutan perut vs idealisme program. Terus terang, males ah ngobrolinnya. Gak nyambung!!!! Cuman...kalo permintaan klien ttg penampilan fasilitator sekedar agar 'ada pemandangan yang bening-bening'....ha ha ha membayangkan saja saya sudah gak nyaman. *mo pelatihan pengembangan kepribadian apa mo nonton lenong???!!!*

John Harry Dasuha hehehe yup mas Soel Winarno benar !!! tapi setidaknya semua bisa terakomodir dan semua tetap bisa pegang "kaidah" yg sebaiknya. I mean, perlahan kita meng-edukasi sesama kolega, lalu meng-edukasi pasar. bukan kerja ringan tapi dari obrolan2 disini kita dah bisa observ bagaimana sih fenomena EL di kita. akhir2 ini beberapa provider sering kontak saya cuma minta pasukan aja dan berkata : kang john ini mah cuma team building setengah hari...gak ada general review-nya...nah loh...Betul, yg sudah terpatri swim check dulu sebelum water activity akan gerah ketika harus menghilangkan hal tersebut dengan alasan waktu kegiatan yang tidak leluasa..... #siapa yg tidak rindu : Solo Lima monitor, Juliet Oscar panggil....3 fregat anda meluncur ke arah ropi. Mohon konfirmasi, karena pasukan saya sedang berhadapan dengan jaring laba-laba di ropi, apakah bisa di copy ganti...# sepenggal kenangan pembicaraan by radio di suatu danau di dekat purwakarta.... moga ya AELI bisa mengakomodir dan tetap experiential learning...

Unang Rusnadi anda anda semua adalah pejuang-pejuang tangguh dan pahlawan-pahlawan keluarga,,, hidup pejuang, hidup pahlawan. (sambil acungkan kepalan tangan

Ageng Aditya Alhamdulillah sejauh ini belum mengalami.. :)

Tri Wiyanto solo lima koq udah pesimis duluan seehhh............

Ageng Aditya solo lima..alpha golf..monitor.. minta 10.14 untuk bisa 8.7 dengan para pengurus..over and out..

Emma Bukit indian petruk :))))

Tri Wiyanto hehehhhhe............itu ....nyebut indian petruk........skr jadi anak tuyul......hehehhhe

Adi Ed-venture alfa deta solo bandung aja...

Ageng Aditya 5.1-5.5 lah buat semuanya, :)

Soel Winarno malah pada mainan HT sih? pake HT yg touch screen dong :p. Btw, John...aku ga pinter amat marketing krn kayaknya takdirku adlh mjd instruktur. Jd kalo kamu blg krn klien minta diselipin yg bening-bening biar ga bosen ngeliat instruktur yg mukenya keras, dan kamu bawa spg-spg mall ke lapangan demi job, yaaa sudahlah. Kuanggap kamu sdg melakukan kerja marketing. Masalahnya adalah: hingga terakhir kali kita bertemu aku msh melihat kamu sbg instruktur yg tegas, gagah, serta kredibel. So...honestly I want to keep perceiving you that way!!!

Harry Priyatna jd makin seru euy, pengalaman pribadi aja neh mas bro hehehehe,klo kita melihat konteks di awal ketemu dengan pengguna jasa kita, klo di awal kita berbicara mengenai pelatihan dengan konsep EL yg ane yakini selama ini, ya seluruh proses pelatihan sampai akhir ya harus sesuai dengan objektifitas pelatihan itu sendiri sesuai dengan alur pelatihan, tetapi klo di awal sudah berbicara dengan pengguna jasa kita, kita akan bersenang senang to, ok, kita kirim tim kita yang lain u mengakomodir keinginan mereka, jadi tidak dicampur adukan antara pelatihan pengembangan diri dengan unsur di luar pelatihan. Yg menggabungkan, klo menurut ane, gak salah jg, sesuai keyakinan masing masing aja, asal bisa dipertanggung jawabkan !

Soel Winarno Har, gimana mempertanggungjawabkannya? Ini bkn mslh dapur rumah asal ngebul kan?

Agustinus Susanta Kok malah mirip-mirip Partai di Koalisi SBY yach, bisa main di dua kaki.
Ketika angin politik terasa menguntungkan partai, jadi koalisi tulen,
tetapi ketika kayaknya angin bikin gerah, malah jadi oposisi... Namun sayangnya perihal tsb belum ada aturan jelasnya di konstitusi negara ini. Nah, terkait fasel yang akan memfasilitasi kegiatan "rekreasi" atau "pelatihan" atau penggabungannya, masuk akal juga pendapat Kang Harry Priyatna, kalo di awal pemosisiannya harus jelas. 
Bahwa seoang fasel di satu kesempatan bisa "menghibur" sementara di kesempatan lain bisa "memfasilitasi pembelajaran" menurut saya adalah sebuah telenta. Ketika ybs bisa menggabungkannya, itu menjadi anugerah (tapi nggak semua fasel bisa lho)
Pernyataan "menggabungkan" pun antara rekreasi dan pelatihan bisa kita tinjau konteksnya, apakah setelah selesai pelatihan baru rekreasi, (atau sebaliknya); atau di sela-sela pelatihan ada hiburannya (atau sebaliknya, di sela hiburan ata pelatihannya) atau kita sendiri nggak bisa membedakan mana hiburan mana pelatihannya, atau (ini yg hebat kalo bisa dilakukan) kita bisa melatih sambil menghibur.

John Harry Dasuha mantaps teman2, begini baru losta masta kata satu iklan rokok....ayo kita diskusi setidaknya kita losta masta-kan....salam hormat buat semua, aku minta waktu dulu sambil merenung dan merokok tentunya...: training itu apa? lalu ada method....kita dalam konteks EL,,,,makhluk apa EL itu.....aku perlu merenung dulu kawan, jadi ntar pas malam lebih hangat lagi....SEMANGAT BRO...AELI

John Harry Dasuha kang Agustinus Susanta...saya malah pengen kaki seribu tapi kalau belok kanan jadi 999....wkwkwkw

Ageng Aditya kang john,kang Agus.. kalo bicara tentang definisi yg referensif saya percaya bahwa mayoritas member di grup ini tidak memiliki pemahaman yg absurb..tapi beda kalau bicaranya dr perspektif user..saya percaya kalo saat ini ada perbedaan yg sangat luas. yg satu mungkin akan minta program serius, yg lain minta sisipan organ tunggal dan dua-duanya mengatakan bahwa itu pelatihan. dan saat ini di indonesia sah-sah aja..
beberapa user ga akan peduli tentang penjelasan yg diberikan..nah..disitulah tantangannya buat kita semua..membuat user paham dan akhirnya peduli tentang diferensiasi jenis program yg ada..jadi untuk urusan edukasi pasar..maju terus..pantang mundur ..yes..yes..yes..!!!
salam EL :)

Harry Priyatna itu di komander, klo temen2 ada yg mau kegiatan yg diselingi OT, ya silahkan, dipertanggung jawabkannya kepada pengguna jasa kita mngenai hasilnya dan tentunya dipertanggung jawabkan kepada hati nurani masing2

Harry Priyatna m agus, klo kita berbicara idialisme kita, ya kita harus konsekwen dengan apa yg kita yakini, tetapi ketika berbicara mengenai program nano-nano, ya kita berikan juga program yg sesuai dengan keinginan mereka (dengan perjanjian diawal program ini bukan pelatihan) dan yg pegang tim khusus yg lain.jd bukan asal dapur ngebul komander hehehehe

Agustinus Susanta
 Idealisme atau profesionalisme yha? Saya ambil yang kedua lebih dulu deh.
Profesional bagi saya tidak harus mengacu pake EL dalam kegiatan outdoor. 
Kalo klien minta outdoor activity untuk keakraban dan rekreasi semata, tentu fasel yg profesional akan bisa memfasilitasinya dg membuat peserta lebih akrab, fresh, terhibur, enjoy, gembira, seneng-seneng. bukan malah sebaliknya malah diajak mikir dengan debriefing yg njlimet shg pst malah stress.
Demikian juga kalo minta pelatihan, tentu malah bukan diajak cekakak cekikik terus sepanjang acara.
Intinya, profesional itu konsekuen dg apa yg sudah disepakati di awal.

Agustinus Susanta Sedikit mengadopsi teori "Lingkaran Pengaruh dan kepeduliannya" Steven Covey; Ada hal-hal yg bisa kita kendalikan/ pengaruhi, tapi ada juga hal-hal yg hanya bisa kita pedulikan sj tanpa kita bisa mengubahnya.
Jika misalnya calon klien minta HARUS ada Orgen Tunggal dalam proses "pelatihan," itu artinya hal tsb ada di lingkaran kepedulian kita. Pilihan kita adl menerima atau menolak tawaran tsb; tentu kita memilih dg pertimbangan ttt yg menurut si pemilih sudah sip. Apa pun pilihannya kayaknya nggak masalah deh. 
Sekedar sharing, sy juga lagi nyusun pengajuan program untuk sbh perusahaan internasional yg mau mem-Fun team building-kan stafnya. di mana salah satu ketentuannya adl menyiapkan "Barbecue dinner at outdoor (at pool side or garden etc) complete with Female Singer and Single Organ Player"
Yang sy rencanakan adl bahwa acara tsb menjadi bagian dalam proses "fun team building" dg skenario: penyiapan makan malam/ barbecue dilakukan scr kelompok (tentu dg aturan tertentu). 
Trus, tiap kelompok harus menyukseskan orgen tunggal dg cara mereka harus bisa kompak menyanyikan sebuah lagu (tentu harus ada kerjasama untuk menyiapkannya dong)
Logika sederhana saya sih antara fun team building dengan acara barbecue+orgen tunggalnya bisa digabungkan>
Sambil bernyanyi... kekompakan juga terjalin, tra la la la laaaa....

Ageng Aditya teorinya covey yah..wah..bacaan wajibnya para instruktur waktu baru beres staf training..:)
..cuma sedikit nambahin..ada baiknya kalau intrepretasinya ngga parsial,kan kalo ga salah ada penjelasan juga tentang poros hidup yg harus mengacu pada prinsip (dibahas dalam "merujuk pada tujuan akhir)..
salam EL :)

Soel Winarno Mas Agus, profesionalisme menurut siapa ya: fasilitator/instruktur yg membawakan program atau provider/marketing yg kejar target pemasukan? Sorry, saya lbh bisa menerima pendapat Harry Priyatna (sbg provider) yg lbh memilih utk tegas di awal pembicaraan dgn klien memilah mana ranah pelatihan & mana yg sekedar fun events. Kupikir kita boleh-boleh saja improvisasi program tapi mesti hati-hati sampai sejauh mana tingkat improvisasinya.

Soel Winarno Seingat saya, metoda EL ini awal-awalnya memakai media petualangan di alam terbuka. Sebenarnya contoh yg tepat yg mgkn mudah diterima rekan-rekan adlh PRAMUKA. Msh ingatkan? kita diajak utk berdisiplin, menghargai org lain, hingga mempertebal ketakwaan pada Tuhan lewat serangkaian aktivitas tantangan. So, monggo saja kalo mau improvisasi macam kita dulu kemping di sekolah dasar tp sebaiknya posisikan diri anda layaknya guru pembina Pramuka tsb, kegiatan apa saja yg pantas dimasukkan sbg bagian dr program, dan sejauh mana mampu memberikan andil bagi perkembangan karakter siswa.

Agustinus Susanta Kayaknya ad yg agak meleset nih, Mas Soel Winarno, konteks pernyataan "Idealisme atau profesionalisme yha? Saya ambil yang kedua lebih dulu deh."
Bukan untuk membandingkan 2 hal tsb (yang tentu dua-duanya harus kita upayakan), tapi merespon Yang kang Harry Priyatna tulis "klo kita berbicara IDIALISME kita" Saya melihat bahwa konteks komentar tsb dan seterusnya lebih pas kalo diberi label profesionalisme, bukan idealisme; begituuuu...
Saya juga sangat setuju kalo kita harus tegas di awal pembicaraan dgn klien, memilah mana ranah pelatihan & mana yg sekedar fun events.

Agustinus Susanta Pramuka? hmmm... asyik tuh... jadi teringat masa-masa jadi Pradana di SMA.
Saya bukan orang yg scr khusus diberi pelajaran atau pun mempelajari ttg EL, namun perkenankan sy sedikit mengungkap fakta sederhana tentang hubungan Teori/ konsep EL dengan dunia kefasilitatoran di Indonesia. Kalo ada yg kurang tepat mohon ditepatkan.
Ada kebutuhan sebuah program/ lembaga untuk mengembangkan karakter.
Di Indonesia dulu tahun 80an terkenal Kursus Kepribadian atau kursus pengembangan karakter. (itu juga dengan lisensi/ konsep dari luar negeri)
Tahun 90an ada Outward Bound Indonesia sbg provider pengembangan karakter. Konsep Outward Bound School dirumuskan oleh Kurt Hahn dan Lawrence Holt pada tahun 1941. Sampai kini marak bermunculan provider pengembangan karakter dengan segala pecahan/ turunan/ pengembangan/ interpretasi konsep Outward Bound School.
Konsep Pramuka atau Scouting dirumuskan oleh Robert Baden Powell pada tahun 1907. Konsep yang sangat bagus ini di Indonesia sangat populer di era Orde Baru.
Konsep 4 tahap Experiential Learning, dicetuskan David Kolb pada tahun 1970an.
Sekedar menyebut 2 konsep lagi yg terkait pengembangan karakter;
Konsep pembentukan kelompok "Tuckman's Stage" dirilis tahun 1965 dan ditambahi pada 1977.
Seven Habits of Highly Effective People-nya Stephen Covey ditulis pada 1989.
Nah, semua teori/ konsep tadi bagus. Tapi kenapa kita (yang suka nggak suka ada sebagai turunan Outward Bound School tahun 1941) mengusung (konsep) Experiential Learning (1970) sebagai "andalan"?

Saya belum tahu kenapanya, apakah ada teman-teman yang bisa bantu menjelaskan?


Unang Rusnadi kalo bisa matiin semut dengan ujung jari telunjuk kenapa mesti menggunakan bomb ?

----- cukup, bersambung di sini obrolannya ---

Share:

Serunya (Grup Facebook) AELI 7 Tahun Lalu

Berikut ini bagian kedua dari dua penggalan postingan di grup Facebook AELI, tahun 2012 lalu.
Bagian sebelumnya bisa diintip di sini saja


Reareza Pahlevi pada ngomong apa sihh ? yang kalian semua omongin itu kan semua nya OMONG KOSONG,,, ngomong di depan peserta seolah2 orang yang paling bener, padahal YOU KNOW lah,,, kenyataan nya kalian semua butuh duit kan ? mau sampe bertahan berapa lama kalo jualan kalian gak laku atau itu para tukang ngamen gak ada yang ngajak? hah??? mau tetep ngomongin trening ? program ? lihat fakta nya saja lah brur,,,, gak usah plitat plitut ngomong sok pinter,,, yg jelas semua nya nyari duit kan ?

Ageng Aditya brader reareza pahlevi..
orang nyari duit kan pilihannya macem2. kalo analoginya showbiz aja alirannya banyak..ada yg pilih jd pemain film,sinetron,ketoprak,drama,teater dan bla.bla.bla..
dalam diskusi ini saya ga melihat ada yg bilang bahwa yg ini lebih baik dari yg itu dan yg itu lebih benar dr yg ini...
jd biarkanlah diskusi ini berjalan secara sehat dan produktif karena saya percaya bahwa tendensi negatif malah akan banyak ruginya..
salam EL ..:)

Unang Rusnadi pak Ageng Aditya, kumaha damang? rindu order nih bantu pak ageng di pelatihan nya,,, hehehe,,, seperti yg sudah pernah saya bilang tiap kali turun bareng pasti ada hal-hal posotif yang saya dapat, makana atuh sok setafing lagih,, hehehe

Ageng Aditya wilujeng siang kang unang ..hayu atuh..urang aya kegiatan ditanggal 19-20 minggu payun kang..

Unang Rusnadi hehehe,,, eta sifat na impoh atanapi setafingan tah ? hehehe

Soel Winarno wah ada yg mencak-mencak lagi nih. Kayaknya Reareza Pahlevi ini pengagum berat Mas Agustinus Susanta deh. Setiap Mas Agus membeberkan teori pasti disambut dgn penuh semangat ha ha ha. Lha mbok kalo emang ada masalah berdua, diselesaikan saja dulu ampe tuntas tas tas tas....biar gak merembet kemana-mana

Agustinus Susanta Gubrax!!! pengagum atau pengaum, Mas Soel Winarno?
Mungkin Sodara (atau sodari yha?) Reareza Pahlevi ini penganut aliran revolusioner, lha fotonya saja Che Guevara, tokoh perjuangan garis keras dari Kuba.
Berbagi teori diomongkosongi, berbagi pengalaman disokpinteri, apalagi misalnya saya berbagi joke spt panjenengan, bisa-bisa disokgauli, he he he...
Masalah? oh yha, mungkin ini masalahnya, masalahnya adalah saya tidak mau cari masalah.
Peace :)

Tri Wiyanto waduuuhhh.................koq diskusinya jadi panjang kali lebarrrr................sudah sat nya neee.....para jagoan AELI ( pengurus kali...??? ) turun gunung donk...biar pada jelas & ngerti......jangan sampe kaya kentut doang........baunya kerasa..tapi bentuknya gak ada........

Iben Lutung *siul - siul sambil melangkah pergi....

Didi Handoko Nyambung yg Profesional dan Idealis...harusnya sih bisa jadi sejalan, Profesional kan harus ada landasannya, apa ideal nya dalam profesi ini? Aura pelatihan itu harus tetap ada, klo udah digabung dgn aktifitas yg bersifat rekreasi, apalagi sudah terlalu banyak rekreasinya, impact nya akan rendah juga.

Unang Rusnadi Pak Sekjen Yuniga Fernando,,, monitor ????

John Harry Dasuha hehehe mantap.....nah ini baru losta masta !!! sekarang tambah lagi profesionalisme + idealisme. Saya mau ajak lagi ah, ke pribadi saya dan teman2 ; back to arti TRAINING...MAAF teman2, ada bacaan kuno : Islands of healing, experiential learning AEE, handbook of instructor, anakiwa.....+ handbook of training....aku baca, renungkan, kesimpulanku : kita semua sudah buat definisi TRAINING versi baru...wkwkwkw dimana kita sudah bisa memilah dan mengklasifikasi instructor/provider....saya tidak setuju dan ayo kita share disini : menurut saya seorang adventure training yg baik adalah yg bisa tempur di segala medan tempur (training,...event dll). Saya kurang baik dalam memasarkan diri saya, hingga rata-rata hanya maksimal 2 x dalam setahun saya ber-adventure training. selain itu paling outing or familly gathering, tapi saya berusaha tetap mencoba memberi lebih pada klien dengan sedikit sentuhan pelatihan. maaf kang Soel Winarno, saya tag foto ke anda, itu foto outing Perum X, dan saya tidak katakan itu training tetapi capacity building! whats wrong ? Improvisasi batasnya apa? buat saya batasannya hanya dua save fisik dan save psikis, cuma itu. Emang ada batasan improvisasi? saudara2 beberapa kalii pasang flying fox di Citos, apa itu salah mencoba meng-educate pasar..... saya bilang saya 1000 kaki bukan hanya 2 kaki seperti mas Agustinus Susanta katakan....training ayo, ngamen outbound ayo, nge_MC ayo....tapi apakah saya tidak profesional? apakah saya tidak idealis? sangat menghargai Reareza Pahlevi dengan kejujurannya walau agak keras comment-nya.... kita tahu sama tahu semua kok, jgn ada dusta diantara kita...makanya yuk kita benahi AELI jadi ntar dipilah2 .....MOHON MAAF KL ADA YG SALAH....mohon feedback-nya...hatur nuhun

John Harry Dasuha to kang Agustinus Susanta plis dong ah....konsep atau metoda? EL bukan lagi hanya sebatas konsep kang, once again, menurut saya loh, tetapi metoda..... seven habits mr covey, tugman's stage itu konsep! tapi coba lihat lagi "transfer of learning"....mungkin disitu ada salah satu jawaban kenapa Adventure training mengUTAMAkan EL dalam pelaksanaannya. istilah EL mulai tahun brp ya mas Adi Ed-venture....muncul atuh

Tri Wiyanto voting ajaaa.......mau bikin pasar.......atau mau ikut pasar......gitu aja koq repot......

John Harry Dasuha saya fikir (pake F)....BACK TO BASIC...: Standarisasi kompetensi instructor aja...kang Tri Wiyantomemang repot tapi pasti bisa. dari hal sederhana aja, PANTAS TIDAK instructor turun tempur dalam suatu TRAINING (EL method) di lapangan dengan menggunakan celana blue jeans....MAAF.....demi kebaikan, jangan ada dusta diantara kita. kalau saya mengatakan gak pantes! alasan saya tekhnis, krn kalau basah susah kering dll sesuai THAB (Tekhnik hidup di alam bebas) dan biasanya dalam pre course selalu saya sampaikan pada peserta...karena itu instructor harus WALK THE TALK dong....misalnya itu teh....PUNTEN AKANG2 & TETEH2

Tri Wiyanto setuju kang djohn.....kalau melihat dari sisi istruktur nya seehh..emang bener, saya paling gak suka melihat para instruktur turun tempur pake celana blue jeans.....karena bahan tsb gak nyaman kalau kehujanan......maka dari itu kembali ke konteks nya...buatlah rule of instructuuuuure....gaya AELI dengan kondisi geografis kita.....sepakati aja sekiranya aman dan nyaman.....maju terus pantang mundur saja.....jangan jadi polemik.....dengan idealisme masing2 individu yg memiliki latar belakang yang berbeda....sesuaikan dengan kebutuhan.....harus diingat sebagai instruktur adalah role of model bagi peserta....simpelnya instrutur harus mampu tut wuri handayani........qt cenah.....rojerrrr

John Harry Dasuha kang Tri Wiyanto emang sebaiknya bukan polemik ya....btw siapa yg punya stempel di AELI.....dengan segala hormat yuk kita berger...

John Harry Dasuha kagok dah comment...USUL untuk kompetensi instruktur pake yg dah biasa aja...kang Tri Wiyanto itu role of instructor Ya...as a skill trainer/safety officer, as a facilitator, as a programmer, as a translator, as a counselor.....terus dijodohkan ama skill: hard skill, soft skill ama meta skill....wis....mudah2n bisa dijadikan usulan buat standar kompetensi, tinggal kita kembangkan kok supaya jadi obyektif sehingga validitasnya tinggi....MAAF, INI PENDAPAT SAYA.........

John Harry Dasuha saya untuk pasukan OUTBOUND sudah terapkan ini, mudah2an bisa share dong ama rekan2 yang dari adventure training (bukan otbon)...monggo...supaya kita bisa lebih sepat gabus ach....punya standarisasi kompetensi.......MAAF...NUHUN

Tri Wiyanto IKAN SEPAT...IKAN GABUS.....IKAN LELE.....lebih cepat lebih bagus jangan bertele-tele........

John Harry Dasuha SIAP kang Tri Wiyanto se7, kita dukung AELI menuju standarisasi kompetensi.....!!!! mudah2n rekan2 KOLEGA kita bisa kasi feedback/konsep realnya....btw...jangan begadang kang tri, kata bang rhoma...wkwkwkw see u tomorrow...sukses semua! pis ah.

Agustinus Susanta Untuk Kang John Harry Dasuha; saya tidak fokus pada penepatan istilah apa yg paling sesuai pada bbrp hal tadi; apakah paling tepat disebut sebagai konsep, metoda, atau teori. Bagi saya 3 istilah tadi saling berhubungan, apalagi dikaitkan dg "sesuatu" yang bersejarah puluhan tahun.
Sesuatu bisa disebut konsep jika sebelumnya pernah dilakukan eksperimen dg metoda tertentu. Tapi bisa juga metoda lahir karena aplikasi sebuah konsep.
Tugman's stage itu konsep, benar, tapi Tuckerman (Profesor Psikologi Pendidikan) menjadikan itu sebuah konsep setelah melakukan eksperimen dg metoda tertentu. Jadi apk Tugman's stage itu suatu konsep atau metoda? bagi saya yha dua-duanya.
7 habits, saat ditulis tahun 1989 saya meyakini sebagai konsep (pemikiran) tapi dalam perkembangannya, konsep itu dijadikan metoda utk menjalankan bbrp sekolah di AS sana (itu sy baca dari Buku The Leader in Me-nya Sean Covey)
Sebenarnya yg masih menjadi misteri bagi sy adl bagaimana ceritanya kita yang sebenarnya adalah pengikut Outward Bound School, 1941 (dengan segala pengembangan dan variasinya) kok malah mengusung metoda EL, yang baru ada tahun 1970an.
Memang ini bukan urusan benar atau salah, karena memang begitulah adanya. Saya juga sadar Kang, tidak tidak semua teman minat membahas urusan semacam ini, namun bagi yang tergelitik, ini adalah gelitikan yg asyik utk didiskusikan.

John Harry Dasuha hahahaha buat saya konsep dengan metoda berbeda kang Agustinus Susanta...tapi gak usah berpolemik ya, ini bukan masalah prinsip. Cuma dalam benak saya methoda EL itu masih tidak bisa disejajarkan dengan steven covey=seven habits.......ntar EQ--daniel coleman, SQ, ESQ semua sejajar dengan methoda EL dong....maaf ya kang agus, konsep & methoda buat saya berbeda, coba lihat kamus aja yg gampang mah........(pengen keukeuh ah sakali kali......,emang instructor OTBON gak boleh keukeuh..........!!!)

John Harry Dasuha kang Agustinus Susanta, EL memang secara istilah ditahun 70an di-sounding. Tapi sejak Lord Baden Powell mulai dengan kepanduan, sebenarnya "cara" ini sudah dijalankan...secara lebih mikro setiap individu sudah EL sejak lahir....menyusui pada ibunya....thats EL. karena itu Edmund Hillary juga sebagai salah satu yg diakui sebagai pahlawan di bidang ini (see : handbook of instructor-cobham...). mas agus hebat euy........wkwkwkw

Soel Winarno ngebaca komen-komennya duo tambun ,John ama Tri, yg penuh semangat ini jadi ikut semangat euy. Tetapi...PENGURUS AELI KEMANA NIH???!! Kang Robby, diskusinya di sini aja, gak perlu menyeberang waduk Jatiluhur. Lebih banyak lho pesertanya...

Ageng Aditya jadi ikut semangat jg neh..kang Tri Wiyanto..(upami teu lepat kapungkur pernah tepang di tempat ega..), boleh dong dijelasin bedanya kita mau ikut pasar ama kita mau buat pasar terutama berhubungan dengan inplementasi program dan beberapa standarisasi yg harus di petakan AELI.?
salam EL :)

Ageng Aditya temans..bicara tentang roles of instructor..maka kembali kita dihadapkan pada perspektif program yg kita jalankan. realitasnya , apa yg kang John jabarkan ideal buat program petualangan..cuma pertanyaannya ,apakah kalo untuk program rekreasi cukup relevan?!?!
dulu memetakan program saya sederhanakan menurut 2 pertimbangan :
1. development&education; based on participants needs
2.recreation ;based on participants wants
distorsi terjadi karena akhirnya tercampur aduk antara dua hal tadi..buat beberapa dari kita yg back groundnya pelatihan dengan petualangan akan miris melihatnya, sambil teriak tanpa bisa berbuat apa-apa..,sementara buat yg lainnya bukan masalah sama sekali..artinya ,memang pr berbenahnya banyak sekali.
dari yg dibahas sebelumnya sudah berbicara tentang :
1.referensi
2.konsep dan metode
2.pemetaan jenis program
3.kompetensi fasilitator
4....
mari kita tambahkan yg lainnya, untuk membantu pengurus kembali bersemangat..
salam EL :)

Tri Wiyanto halllooooo.........para outbounderrr....jangan kelamaan dunk.....mana action nya......kelamaan jadi pelajaran mengarang bebas......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Soel Winarno Tri Wiyanto dah keburu mo lompat-lompat nih. Awas....Sindrom Pengamen bonek ala Reareza Pahlevi dah mulai menular ha ha ha

Harry Priyatna kang tri kamana hungkul......eta nu dibahas di atas materi pelatihan nu hari kabarahanya hilap euy, pissssss ah para guru hehehehe

Emma Bukit Bulak-balik Mas Agustinus Susanta bertanya : "kenapa kita (yang suka nggak suka ada sebagai turunan Outward Bound School tahun 1941) mengusung (konsep) Experiential Learning (1970) sebagai "andalan"? atau "bagaimana ceritanya kita yang sebenarnya adalah pengikut Outward Bound School, 1941 (dengan segala pengembangan dan variasinya) kok malah mengusung metoda EL, yang baru ada tahun 1970an." 
Kalau jd pengikut OB rasanya otomatis ngikut jg tuh EL, meskipun sebenarnya OB jg punya OB Proses yg justru diperkenalkan thn 76 (jgn tanya kok baru tahun 76 yaa..). Ada banyak sumbernya di dunia maya. Apa yg dilakukan di OB gak jauh2 dr metoda EL. Malah smp ada celetukan para bule itu : “OB kalau tanpa refleksi mah bukan OB namanya...” Dalam penerapannya EL itu tidak sendirian. Yg lain spt yg sdh disebutkan td : Tuckman, Role of Instructor, Learning Style, dll ikut melengkapinya. Yg baru2 spt 7 Habits, EQ, SQ, dll jg bagus kalau mau dimasukkan dlm 'ramuan'. Tp tdk termasuk "Istri Simpanan" ala "Bang Manan" ya... 
Mas Agus, maaf ya sebelumnya.. Sy perhatikan dr setiap komen sepertinya orangnya kritis, rajin membaca, penuh rasa ingin tahu, jg aktualisasi diri hehee.. Kalau baca komennya emang bisa bikin persepsi macam2. Lalu sy ke blog Mas Agus. Setelah baca bbrp tulisannya terus terang dengan niat baik, maksud baik - tulus sy harap & mohon bila berkenan utk sementara Mas Agus kurangi dulu sharing kegiatannya. Ini bila berkenan lhoo.. Apalg Mas Agus sendiri mengakui bukan orang yg scr khusus diberi pelajaran atau pun mempelajari ttg EL. Takutnya apa yg dituliskan di blog tsb dianggap benar oleh orang lain kemudian ditiru, pdhl bs sj ada yg keliru.. Ada baiknya mencari satu-dua-tiga orang teman diskusi & belajar lwt japri, silahkan pilih, ada banyak sumber belajar disini. Smoga pd mau ngajarin, tp Mas Agus jgn ngeyel yaa hehee.. Atau bs jg ikut lagi training2 yg berhub dgn metode EL dan materi2 pendukungnya.
Maaf Mas Agus & temans semua, bknnya sok tau atau mau mengecilkan seseorang disini. Bisa saja ada Agus-Agus lain tapi pasif saja di forum ini. Dalam berdiskusi kan tdk hanya berbagi pengetahuan, tp masih boleh kan memberikan masukan dan kritik membangun? Sy teringat dulu ada seseorg yg kira2 persis spt Mas Agus. Malahan dia kalau liat istri ingat EL, liat anak ingat EL, liat makanan ingat EL, lg nangkring di toilet pun ingat EL, pokoknya everything is EL.... capek deehh.. Setelah diskusi dengan bbrp orang akhirnya dia bisa pisahkan mana istri dan mana EL :)))))

Tri Wiyanto hahahahahaha..................EMMA BUKIT.....kalau jamu dah komplit plit....setujuuuuuuu.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.....bungkuuuuusssssss............

John Harry Dasuha Pertama, salam hangat to AELI....kang Robby Seahan (In The Sky Geer Geer-an kang, saya angk X junior akang...), kang Tri Wiyanto, kang Soel Winarno, kang Ageng Aditya, kang Adi Ed-venture, kang Harry Priyatna, kang Didi Handoko, kang Dante Mayindra, kang @Reareza Pahlevi, kang Agoes Susilo Jp, Kang Asruri Syam, dan si maniz kita Neng Teteh @Emma Bukit (teteh, sok bareng teteh cantikl @Heni Juhana?).... : kumaha ieuh...yuk kita minta aja tempat khusus buat ngerumuskan standarisasi kompetensi....dll yg bisa buat lebih fresh getuuuu SALAM HORMAT BUAT SEMUA YG BELUM SAYA SENGGOL DISINI......PIIIIISSSSSS

John Harry Dasuha kang Ageng Aditya...roles of instructor emang jujur aja kalau untuk yg program hahahehe teu kapake semua, hanya beberapa (hati menjerit terkadang di pelaksanaan)...counselor, program designer, facilitator....gak fungsi, biasanya karena waktunya mepet dan klien emang cuma pengen pemberatan togetherness lewat rekreasinya...nuhun kang

Agustinus Susanta Trimakasih Mbak Emma Bukit atas masukannya.

Emma Bukit Sama2 Mas Agustinus Susanta, no heart feeling ya.. (td sy sdh ada jawaban utk komen Mas Agus yg sebelumnya ttg apresiasi & harapan, tp gak jd dipake krn sdh dihapus komennya, ganti dgn komen diatas hehee.. kenapa dihapus? kan gak ada menyinggung siapa2..). Mas John Harry Dasuha, iya sy temennya si cantik Heni Juhana (aih.. gubraaggg.. Ndro geuning aya oge didieu..). Tri Wiyanto habis makan apa sih meni menjelma jd tipe activist kitu heuheu...

Iben Lutung Mbak Emma Bukit, Mungkin maksudnya No Hurt Feeling kali ya...hihihihihihi....

John Harry Dasuha teteh Emma Bukit...salam kenal ya, ketemu disini mdh2n menambah adem nih ada yg cantik2 hahaha (spt teteh Heni Juhana)....rasanya suatu hari kita harus ngopi nih di bandung dengan mereka2 itu teh emma...salam buat rekan2 AELI ya....pis

Agustinus Susanta Kalo sama Mbak Emma Bukit sih nggak masalah, santai sajaaa... 
tapi siapa tahu ada teman lain yg salah tafsir, karena memang pernyataanya ngajak orang mikir, eh, bertafsir. 
Maklum, (penangkapan) orang itu lain-lain, seperti kata pepatah, rambut boleh sama-sama hitam, tapi samphonya, siapa yg tahu?  Tapi kayaknya harapan Mbak Emma sulit kesampaian deh, masa orang mau nulis pengalamannya dirazia? he he he...

Emma Bukit Mas Iben Jelajah iya benerr hihihi.. itu habis siul2 melangkah pergi tnyt balik lg ya hahaha... Mas John Harry Dasuha, mangga kalo pd mau karumpul tp sy diwakilkan aja ya da jauh hehee.. Mas Agustinus Susanta nhaa kan mulai ngeyeelll... hahahaa

Iben Lutung Saya terkesima denger suara wanita yang begitu indah, Mbak!, makanya saya balik lagi...hihihihihihi....

Didi Handoko Tx Om John Harry Dasuha, rmang enak nih klo ngopi sore2 di Bandung, mgkn klo mudik nanti deh kita kabar2i...

Emma Bukit Mas Iben Jelajah tau aja kalo sy sodaraan sm whitney houston :D :D

Tri Wiyanto wuuuuuyyyyyy...............emma bukit.ngarep......hahahahahaha

Iben Lutung Upz!!yang bener, Mbak Emma Bukit?!, koq saya lihat photonya gak mirip Whitney ya?, seklias malah mirip sama Oom Soel Winarno...hihihihihihihi....

Emma Bukit hahahahahahahaaaaaa....... ada 2 tuyul jadi-jadian dong hahahhaaa..
Tri Wiyanto hahahahahahahahahha.....emang sama gitu sama si botak soel......??????
waduuuuuhhhhh...............cepet ke bandung periksa ke RS Cicendo......hahahahaha

Soel Winarno Hmmmm...... *pose cool ON*

Iben Lutung Oom Soel Winarno makin cool makin mengkilap yak?hehehehehe!!hidup si Boloooooot!hehhehehe!

Dante Mayindra xixixixixixixixiststststststs bersiul-siul nonton dulu ah, karena menyangkut duni pertuyulan, jangan ada masuk kedunia perdayungan. Hihihi

Caly Setiawan Komen yg ke 100 nie…time line sejarah outdoor-adventure ed, OB, EL…semoga bermanfaat:
1592-1670: John A. Comenius—pembelajaran sensory; mengeksplorasi obyek nyata sebelum membaca tentangnya.
1712 – 1778: JJ. Rousseau—pendidikan berbasis prinsip-prinsip yg ditemukan di alam.
1746-1827: Pestalozzi—pengalaman langsung; mengajarkan keterampilan praktis; siswa memformulasikan sendiri prinsip dan generalisasi.
Awal 1800an: John Dewey (first campus school & gerakan pendidikan progresif)
1823: Round Hill School
1854: pendirian YMCA
1861: Frederick Gunn (Gunnery Camp)
1872: Yellowstone (taman nasional pertama)
1876: Pendirian Appalachian Mountain Club
1892: Pendirian Sierra Club oleh John Muir
1907: Scouts Movement (Gerakan Pramuka)
1926: Elliot Joslin: kemah utk penderita diabetes
1929: LB Sharp: disertasi pertama ttg outdoor ed (extending education through camping)
1930: Kemping mulai masuk ke sekolah sebagai program tambahan.
1932: Pembentukan American Camping Association
1935: pendirian Wilderness Society
1936: pertamakali matakuliah berkatian dgn outdoor activities di tawarkan di perguruan tinggi (New York Univ)
1937: mahasiswa yg mengikuti kursus outoor ed dapat diakui kreditnya di universitas SUNY Cortland. 
1940: LB Sharp mendirikan “National Camp”—pelatihan kepemimpinan untuk guru
1941: Kurt Hahn mendirikan Outward Bound
1943: Eleanor Eells—menetapkan standard an program kemping untuk anak2 berkebutuhan khusus sehingga akses dimungkin untuk mereka
1953: pendirian asosiasi pendidikan konservasi—dan pendirian Association Outdoor Education
1962: pendirian Colorado Outward Bound School---OB pertama di US
1965: pendirian NOLS 
1971: Project Adventure memulai operasiny: 
1973: Stewart Brand turnamen New Games pertama kali diselenggarakan
1974: Pendirian AEE
1980: pendirian Women Outdoors
1981: pendirian Executive Challenge Program di Boston University
1981: penerbitan An Introduction to Adventure: A Sequential Approach to Challenging Activities with Persons Who Are Disabled oleh Roland and Havens
1983: penerbitan Experiential Learning : Experience as A Source of Learning oleh Kolb
1984: penerbitan Common Practices in Adventure Programming oleh AEE
1988: Penerbitan Islands of Healing oleh Schole, Prouty, & Radcliff
1993: Pendirian ACCT
1997: ACCT menetapkan standar teknis utk operasi challenge course
Disarikan dari: A History of Adventure Programming (Raiola & Okeefe)

Soel Winarno noted undangannya Kang Robby. Dicoba nyari waktu...

Asruri Syam Hebat ! terima kasih atas...Kerendahan hati senior.... kerendahan hati junior.... kerendahan hati pengurus AELI.... kerendahan hati anggota [masih ada pertanyaan?]... menjadikan diskusi di forum ini semakin bermanfaat dan terarah......

Didi Handoko Halo Mas Robby Seahan, lama sekali gk ketemu sejak jaman KLS dulu di Batu 3, mudah2an para provider bisa dgn bijaksana "mau" mem-positioning-kan kegiatannya, karena banyak yg sudah ngerti sebetulnya, hanya kurang meng-educate- pasar aja. Juga utk para penulis, bisa memberikan info yg benar, karena pembaca pun adalah pasar kita juga. Tx

Ageng Aditya senang sekali bnyak dapat hal positif..mangga kang Robby..akan dialokasikan waktunya..
salam EL :)

Moch Yusuf berangkaaatt....

Dante Mayindra Makin Mantap, mendekati lengkap, Bungkuuuuuuus

Tri Wiyanto cap...cuuuzzz.............!!!!!!!!!!!!!!!!

John Harry Dasuha makin menjurus neh kang Robby Seahan, rasanya dah tepat neh momentumnya...salam semangat rekan2...berger....bergerak !

Emma Bukit komen ke 110 ni :) slmt malam menjelang pagi jg Mas Robby Seahan. Syukurlah ttp ngikutin diskusi tmn2 disini, kirain msh ribet-sibuk sm persiapan utk ngecrik hehe.. Terakhir ketemu udah jadul banget waktu nemenin almarhum Mas Wied koordinasi lokasi. Astap skg kyk apa ya? Smg gak ada warung kyk di Psr Jangkung heuheu...

Emma Bukit Mas Caly Setiawan, ieu komen ka 111 yeuh hehee.. Pantesan gak nongol dimana-mana, tnyt hbs bertapa mengurutkan sejarah. Jempol lah hasilna. Sering2 ya bertapa :D

John Harry Dasuha Emma Bukit, di pasir jangkung mang ropi dah mau buka hotel kaee...hehehe, hayu atuh ka jatiluhur, camp nya di tegalaja aja, buanyuaak yg maniez2 dulu mah, masih pada ingat kan....mas Caly Setiawan...muantap tenan note's nya....boleh gak ms Kathleen A Cordes (Miramar College) thn 1993 "Outdoor Recreation" nya ditambahkan juga mas...? semangat!!!

Tri Wiyanto waduh......kade ah.....nyungsep di tegal malaka......xixixixi...pissss.............atau citerbang

John Harry Dasuha tuuuh nu sok ngahaja salah navigasi kang Tri Wiyanto....hahahaha

Soel Winarno Trek, kalo mo ke Pasir Jangkung tolong Edy Pakel dibawa ya. si Teteh slalu nanyain tuh...

Emma Bukit ooii... sdh mau stengah 2 mlm eh pagi yeuh.. topikna meni horor ti hotel mang ropii smp ka citerbang hahahaaa..

Tri Wiyanto hahahahahahahah.hayoooooooooooooo.ganti topik jadi CURHAT......hahahahahha............itu si solo lima ngelempar bola api ke indian jawa....hahahahahahah

Soel Winarno lha kan cuman nyampein salam dari si Teteh aja?! Gak tau kenapa tuh dari sekian belas orang lapangan yg pernah singgah di Papa Solo Jengki, hanya 2 nama yg dia hapal ampe sekarang: Edy Pakel sama Agus Bagla. Meuni heran euy...

Tri Wiyanto hahahahahahahahaha..............sama satu lagi....BTN....bocah tua nakal...mbah jambrong......

John Harry Dasuha 1968 Colorado Outward Bound School kerjasama dgn University of Northern Colorado..........1985 Michael gass = "Transfer of learning in adventure education">>>>>Theories Concerning Transfer .............buat nambahin ya siapa tahu manfaat .============= Emma Bukit skrg 01.34....sebaiknya : begadang !!! dah kagok kalau mau tidur... met hangat2 memory Tri WiyantoSoel WinarnoCaly Setiawan.....btw : bandana yg suka dipake si "teteh" punya siapa ya....ketinggalan atau ditinggalkan?

John Harry Dasuha mas Caly Setiawan....emang dah gak kangen air-nya jatiluhur?

Emma Bukit Roles of Instructor kyknya musti ditambahin satu nih : Begadanger :D :D :D

Caly Setiawan Pak John: nampaknya salah alamat deh...hehhehe

John Harry Dasuha gak salah mas....ini kan sekalian biar pada main ke jatiluhur...ke kang Robby Seahan area......hahaha, ntar aku kenalin ama nini yeyeh.......


John Harry Dasuha hmmmmmm kang Robby Seahan, tampaknya teman2 yg "In The Sky Geer Geer-an" pasti senang share Vertical Rescue...btw, teman2 pemanjat baru ada acara : 'Diseminasi Standar Kompetensi Pariwisata SKKNI Bidang Kepemanduan Wisata Panjat Tebing' tgl 12 april kemarin di bandung.....semoga standar kompetensi Adventure Training Instructor > AELI juga bisa menyusul secepatnya ya kang. Saya yakin, teman2 semua bisa mewujudkannya.....

Asruri Syam Coba tulis disini ah.... siapa tahu ... jadi ....

Dante Mayindra Apa nya yg jadi mas Asruri Syam?

PakDhe Sejuta Ponakan Jadi inget sekian tahun yll ada diskusi yg panjuaaaaang gak selesai2

Asruri Syam Jadi rame lagi.... jawab pertanyaan biar tambah panjang

Asruri Syam Membaca lagi jejak jejak terdahulu

Unang Rusnadi Ini postingan taun 2012,, kok jadi ramai lagi, skr udah 2019

Lukman N. Hernawijaya kemana ajah atuh kang Unang Rusnadi??!

Unang Rusnadi Kan 2012 mah saya belum gabung dengan AELI kang,,, hehehe

Yuda Hidayat 😊

Robert Naka 😊

Dante Mayindra Kok rasanya baru kmrn saya posting

Lukman N. Hernawijaya semoga bisa belajar dari suhu2 di sini... afwan..

Agustinus Susanta Selamat berhari jadi ke-12 AELI; 9 Juni 2019
Bersatu Berjaya!

Asruri Syam Bersatu berjaya !


-----selesai, per 11 Juni 2019 -----

Nah, gimana setelah usai membaca kenangan 7 tahun lalau tentang EL di Indonesia, seru khan...
Semoga bisa memberi gambaran tentang seru dan dinamisnya perkembangan dunia outbound / EL di Indonesia.
Kini di usianya ke selusin, sudah banyak perkembangan yang dilakukan AELI, beberannya akan dilakukan saat MUNAS 2019 di Lombok. Mau berpartisipasi mengembangkan EL di Indonesia? silakan berpartisipasi dalam Munas tersebut, tentu saja bagi yang sudah terdaftar jadi anggotanya.

Selamat ulang tahun ke-12 AELI
Bersatu Berjaya!
Yuk, disukseskan....

Share: