Keadaan AELI saat ini dipandang secara beragam oleh anggotanya; dimaknai sesuai dengan "settingan" pikiran tiap individu yang tentu berbeda-beda. Karenanya Mas Agus menawarkan pendekatan Appreciative Inquiry (upaya pembaharuan organisasi dan pengembangan kepemimpinan yang berfokus pada kekuatan, potensi, dan hal-hal positif yang sudah ada dalam individu atau organisasi) dalam pergerakan AELI selanjutnya melalui 2 fase perkembangan, yaitu:
- Fase NORMING (2 tahun pertama) : Menata semua produk dan potensi AELI dengan motivasi yang lebih jernih sesuai norma 3 misi, guna membentuk identitas yang lebih jelas.
- Fase PERFORMING (3 tahun berikutnya) : Melalui identitas yang jelas, sudah saatnya AELI lebih “perform” untuk memasyarakatkan experiential learning, terutama dalam kerjasama dengan stakeholder.
Kata kunci proses &
capaian program tersebut adalah RADIKAL (radix = akar) yang juga jadi singkatan dari:
- RAPIKAN: Merapikan data / produk yang pernah dibuat; baik keorganisasian juga keanggotaan.
- DIREKTORI: Membuat direktori atau buku petunjuk sebagai rujukan bagi stakeholder
- KALIBRASI : Proses kalibrasi / penjernihan motivasi anggota dan pengurus agar selaras dengan misi AELI.
Paparan berikutnya banyak diisi dengan contoh aktivitas/ pengalaman Mas Agus
yang ternyata menjadi bukti pemenuhan kualifikasi untuk menjabat Ketua Umum AELI
sesuai AD/ART, yaitu:
- Memiliki Kompetensi dalam bidang pembelajaran berbasis pengalaman,
- Memiliki tekad dan semangat sebagai pembelajar,
- Memiliki kemampuan dalam memimpin organisasi,
- Memiliki kepribadian yang baik, serta
- Berdedikasi tinggi terhadap keberlangsungan AELI
Paparan berikutnya menunjukkan keluasan pengalaman dan kompetensi lain Mas Agus yang berpotensi menjadi pemicu/ sarana AELI supaya lebih berkembang dalam banyak aspek, diantaranya dalam hal:
- Pendidikan karakter dan gathering bernuansa semimiliter,
- Experiential tourism atau program berbasis kepariwisataan,
- Perancangan lokasi pelatihan/ outbound,
- Format program entrepreneurship dan pendidikan karakter secara asyik,
- Pembuatan tulisan/ buku sebagai perwujudan identitas anggota,
- Pengelolaan venue outbound/ adventure, dan
- Imajinasi serta krativitas dalam menciptakan program experiential learning..
Semua paparan di atas bukan
sekedar untuk menunjukkan kualitas Mas Agus sebagai Calon Ketua Umum AELI,
namun juga bisa menunjang pelaksanaan Program Kerja yang pada dasarnya
menyesuaikan Amanat Munas, dengan semangat Mengeksplorasi potensi
anggota dalam membantu DPD mencapai Amanat Musda.
Terakhir, Mas Agus berpesan agar para anggota AELI tidak perlu repot untuk menjadi
tim suksesnya, namun sebaliknya dia malah menawarkan diri untuk menjadi tim
sukses pada tiap anggota AELI untuk mencapai KEMAKSIMALAN SEBAGAI SEORANG FASILITATOR
EXPERIENTIAL LEARNING.
Berikut ini penampakan slide presentasi yang menyertai gagasan tersebut.
Terimakasih atas atensi anda semua, semoga paparan ini memberi gambaran lebih komprehensif namun fundamental tentang pergerakan AELI ke depan. Pemilihan ketua umum yang tepat hanyalah alat untuk memercepat pergerakan itu.
AELI Bersatu Berjaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar